Responsive Banner design

Mimisan Apakah Berbahaya ?

Mimisan atau keluarnya darah dari hidung sering membuat orang yang melihat atau yang mengalaminya merasa ketakutan, karena bersangkutan dengan darah, apalagi yang takut melihat darah bisa pingsan melihat darah.

Ada yang mengalaminya saat banyak pikiran terutama pelajar yang sedang menghadapi ujian. Ada yang mengalaminya saat kena demam tinggi atau saat stress pokoknya saat sedang dalam keadaan tertekan. Apakah berbahaya ?

mimisan
Sebenarnya mimisan ( Epistaksis ) adalah gejala dari suatu penyakit atau kelainan. Contohnya kelainan pembuluh darah dihidung, pelebaran pembuluh darah, atau bisa juga kelainannya pada darahnya sendiri ( biasanya kelainan pembekuan darah ) bisa juga disebabkan adanya penyakit seperti hipertensi, demam berdarah, adanya tumor, Dll. Untuk mimisan yang sering terjadi ( Habitual Epistaksis ) biasanya disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah didaerah sekat hidung yang bernama Plexus Kiesselbach ( pembuluh darah ini terdiri dari anyaman pembuluh darah yang lembut, sehingga pada beberapa orang mudah pecah ).

Kalo ini yang terjadi tidak berbahaya karena bisa diatasi dengan pengobatan atau bila perlu dilakukan cauterisasi. Tetapi harus dipastikan apakah tidak ada penyebab yang lain seperti diatas, apalagi bila didahului demam, harus hati-hati sekali terhadap ancaman Demam Berdarah Dengue ( DHF ), jadi untuk memastikannya harus dilakukan pemeriksaan hidung lengkap, tentunya ke dokter spesialis Telinga Hidung Tenggorokan.

Cara Menyapih ASI

Ada yang menanyakan bagaimana cara menyapih ASI, memang menyapih ASI bukan suatu hal yang mudah dilakukan (karena banyak ibu-ibu yang kerepotan dengan masalah ini). Sebetulnya ASI adalah makanan yang wajib untuk bayi, sampai setidaknya usia 6 bulan, baru setelah itu boleh diberikan makanan tambahan. Karena itu disarankan bagi ibu-ibu hamil untuk segera memberikan ASI setelah anaknya lahir ( Rooming In/Rawat Gabung ). Begitu banyak manfaat yang diperoleh bayi dari ASI, diantaranya adalah perasaan aman dan nyaman, mengapa demikian ? karena sibayi berada dekat dengan ibunya dan lagi perutnya selalu kenyang, belum lagi zat-zat bermanfaat yang terkandung dalam ASI. Rasa inilah yang membuat bayi tumbuh menjadi seorang anak yang begitu dekat dengan ibunya, disinilah intinya, jangan sampai dengan menyapih ASI membuat sianak merasa tidak disayang/ditolak orang tuanya lagi.

cara menyapih ASI
Usia berapa yang pantas untuk menyapih ASI ? usia yang paling pas antara 1-2 tahun, karena pada usia ini kebutuhan gizi sudah terpenuhi, disamping itu anak juga lebih mudah disapih, ingatannya belum terlalu panjang, diharapkan anak mudah lupa akan rasa nyamannya bila disusui, bila terlanjur besar anak sudah agak kaku dan susah diajak kerjasama, karena anak yang agak besar sudah lebih mengerti dan sudah mempunyai ego.

Caranya bagaimana ?

Dihentikan mendadak dengan cara mengoleskan jamu/ obat merah/ brotowali/ kopi pada puting ? agar sianak merasa pahit atau dengan menempel puting susu dengan perban ? sebaiknya jangan karena cara-cara ini hanya mengagetkan si anak dan membuat hati anak terluka, sehingga akan muncul perasaan ditolak yang akan mempengaruhi perkembangan mental sianak dikemudian hari.

Cara yang paling baik adalah dengan mengurangi frekuensi pemberian ASI sedikit demi sedikit sampai akhirnya berhenti sama sekali, awalnya kurangi/hentikan menyusui pada siang hari, karena kalo pagi hari payudara penuh dengan ASI sedangkan malam hari adalah saat yang paling digemari anak untuk menyusu. Karena ASI nya dikurangi pasti anak akan merasa lapar pada siang hari, gantikan dengan memberi susu dalam cangkir/gelas sekaligus untuk membiasakan nantinya, demikian seterusnya sampai menyusunya satu kali sehari.

Kendala yang paling sering dihadapi adalah saat anak hendak tidur siang, karena biasanya menjelang tidur adalah saat dimana keinginan menyusu timbul paling kuat. Caranya ajak sianak bermain sebelum ia mau tidur siang, karena kalo anak ini capek, tidurnya lebih cepat dan gampang, bila ia ingat ASI bujuk dia dengan membacakan buku cerita anak yang ia sukai dengan suara yang lambat laun semakin halus, sampai sianak tertidur tanpa teringat ASI lagi, dengan demikian sianak akan tidak merasa ditolak, malah ia akan merasa semakin disayang, dan yang penting tetap dengan kasih.





Mengatasi Anak Mengompol

Anak adalah buah hati dari orang tua ( bapak dan ibu ), jadi pastilah orang tua akan sayang sekali kepada anaknya, tetapi kadang-kadang ada kebiasaan atau tingkah laku anak yang sering kali membuat orang tua kesal, salah satunya adalah kebiasaan mengompol (enuresis). Ada yang perlu dikaji disini, sebenarnya mengompol pada anak balita adalah sesuatu yang wajar, sedangkan banyak orang tua yang menganggap itu tidak wajar, sehingga si anak akan diberi hukuman entah berupa larangan atau ejekan yang
membuat kebiasaan mengompol anak ini malah menjadi-jadi, seharusnya disini orang tua tidak perlu kuatir, anak baru perlu mendapat perhatian khusus apabila ia terus mengompol setelah melewati usia 5 tahun.

Mengatasi Anak Mengompol
Beberapa Penyebab Mengompol.

1. Kelelahan Fisik.
Apabila sianak beraktivitas berlebihan sebelum tidur, maka malam harinya ia akan
tidur lelap, sehingga bila terasa ingin buang air kencing dia akan sulit untuk
bangun.

2. Faktor Lingkungan.
MIsalnya apabila berada di ruangan yang ber AC atau saat cuaca dingin.

3. Emosi.
Banyak contohnya disini salah satunya adalah punya adik baru, sedang pindah
rumah,dll

Bagaimana cara mengatasinya ?

Harus dipastikan dulu bahwa tidak ada penyakit atau kelainan tertentu yang menjadi penyebab, karena bila ada faktor ini harus dikonsultasikan secara mendalam dengan dokter untuk mengatasi penyebabnya.

Tips - tips yang harus dilakukan untuk mengatasi kebiasaan mengompol :

1. Bersikaplah sewajarnya.
Jangan menunjukkan rasa jengkel,marah atau bahkan panik.

2. Bicarakan baik-baik dengan anak anda.
Ada banyak kasus dimana anak berhenti mengompol setelah diajak bicara dari hati-
hati. Bila penyebabnya karena ia iri dengan perhatian orang tua kpd adik bayinya
cari pemecahan bersama dan beri perhatian yang cukup untuk kakaknya.

3. Usahakan bangunkan anak sebelum ia mengompol.
Bila ia mengompol 3 jam setelah tidur, maka bangunkan anak 2 jam setelah tidur,
kemudian ajak kekamar mandi dan suruh ia buang air kecil.

4. Hindari memberi banyak minum sebelum tidur.
Apalagi minuman yang memudahkan buang air kecil, seperti minuman dingin, atau teh
manis.

5. Beri dukungan anak.
Ini adalah tindakan terpenting diantara yang lain, jadi anak harus diberi
dukungan bukan malah di ejek,dimarahi,atau bahkan dihukum, karena ini malah
membuat anak jadi depresi dan cemas, sehingga akan membuat anak menjadi
pendiam,minder,pemalu yang akan menambah masalah lagi dan memperberat kebiasaan
mengompolnya. Jadi jangan sekali-kali mempermalukan anak atau membandingkan dengan
anak lain, malah bila sianak berhasil tidak mengompol berilah ia hadiah dan pujian
tentang keberhasilannya dihadapan banyak orang, agar ia semakin termotivasi.

6. Latihan menahan kencing.
Latihan ini berguna untuk membantu kandung kemih menampung urin lebih banyak,
serta menyadarkan si anak akan sinyal dari kandung kemihnya.

Yang perlu juga diperhatikan juga oleh orang tua adalah mengompol ini bisa sembuh sendiri, jadi hanya perlu kesabaran dan ketelatenan ortu, biasanya antara usia 7-12 tahun yang sering terjadi kesembuhan, dan sedikit saja anak yang terus mengalaminya sampai remaja.




Bisakah Anak Asma Berolahraga ?

Sebagai orang tua pasti akan memperhatikan setiap perkembangan anaknya, baik itu pertumbuhannya ataupun bila mengalami sakit penyakit. Apalagi bila anak ini mengalami suatu penyakit yang tidak sembuh2 atau kumat-kumatan. Pasti si orang tua ini akan mengupayakan berbagai cara agar anaknya bisa segera sembuh dan kembali beraktivitas seperti biasa, diantaranya mengobatkan ke dokter atau bisa juga ke pengobatan lainnya. Nah , apabila sakit sianak juga tidak sembuh-sembuh tentunya akan membuat orang tua ini kebingungan akhirnya bertanya-tanya / mendengarkan petunjuk sana -sini yang akan semakin membuat gundah orang tua ini, terutama apabila mendengar saran dari orang yang kurang bisa dipercaya.

Bisakah Anak Asma Berolahraga ?
Salah satu keadaan diatas adalah pertanyaan dari seorang ibu yang menanyakan apakah anaknya yang menderita Asthma boleh berolah raga ?, karena ada yang menyarankan demikian, tetapi karena si ibu ini sangat menyayangi anaknya, ibu ini tidak tega menyuruh anaknya berolahraga bahkan lebih bingung lagi ibu ini menyatakan bahwa anaknya akan batuk hebat dan sesak nafas setelah berlari-lari, apalagi olah raga, gimana ini ?.

Apakah benar anjuran itu ? anjuran itu sama sekali tidak salah, memang asma bisa timbul bila sianak berlari-lari karena itu merupakan salah satu pencetusnya, terutama bila menghirup udara dingin dan kering ( lembab ), karena itu perlu diperhatikan beberapa tips untuk anak asma yang berolahraga :

* Apabila hendak olah raga, asma pada anak tersebut harus sudah terkontrol dengan baik ( artinya jangan pas lagi kena serangan asma disuruh olah raga !)
* Sebelum berolah raga harus melakukan tehnik pemanasan dulu ( warming up )
* Harus selalu menyediakan obat-obatan untuk mengendalikan serangan asma
* Olah raga terbaik untuk penderita asma adalah berenang dan bukan berlari, karena dengan berlari akan menyebabkan masuknya udara dingin dan kering kedalam pernafasan dalam jumlah besar dan mudah mencetuskan asma.

Dengan berolah raga diharapkan daya tahan tubuh sianak akan meningkat, sehingga bila berhadapan dengan faktor pencetusnya tidak akan terlalu berat gejalanya.


Diberdayakan oleh Blogger.