Responsive Banner design

Bekas Luka Keloid dan Bekas Luka Hipertrofik

Bekas Luka Keloid dan Bekas Luka Hipertrofik - Beberapa luka bisa menimbulkan daging tumbuh padahal luka tersebut sudah sembuh. Kondisi tersebut dikenal sebagai jaringan parut keloid. Penyakit keloid bisa terjadi pada siapa saja, tetapi sering terjadi pada orang yang memiliki kulit agak gelap.

Biasanya, jaringan tubuh secara alami menyembuhkan dirinya sendiri ketika kulit rusak. Nah, proses penyembuhan ini dapat menimbulkan bekas. Jika kulit rusak, misalnya kulit terbakar, kulit luka, lubang bekas jerawat, wajah merah atau kerusakann kulit lainnya, maka tubuh akan memperbaikinya sendiri, terkadang cepat sembuh, terkadang lama sembuh, namun akan menimbulkan bekas. Tubuh memproduksi banyak protein, dan protein tersebut disebut kolagen untuk membantu penyembuhan.

Bekas Luka Keloid


Zat kolagen akan membantu menutup dan menyembuhkan kerusakan pada kulit yang luka. Bekas luka yang dihasilkan dari proses penyembuhan tersebut biasanya akan memudar dari waktu ke waktu, akan menjadi lebih halus dan tidak kontras dengan bagian kulit lainnya.

Namun, ada beberapa bekas luka yang tidak berhenti tumbuh. Bekas luka tersebut "menyerang" kulit sehat (normal) disekitarnya dan menjadi lebih besar dari luka aslinya. Ini dikenal sebagai bekas luka keloid.

Ada beberapa bekas luka menjadi merah dan membesar atau lebih besar dari ukuran luka aslinya. Dan ini disebut sebagai bekas luka hipertrofik.


Keloid dapat melebihi luka aslinya sekitar 10-15%. Keloid bisa muncul dimana saja dibagian tubuh, tetapi biasanya keloid akan muncul di bahu, kepala, dan leher.

Keloid dapat dialami selama bertahun-tahun dan terkadang keloid tidak dapat terbentuk pada bulan atau tahun awal ketika cedera/luka. Bekas keloid yang baru muncul, kadang-kadang berwarna merah atau ungu. Keloid biasanya tidak menyakitkan, tetapi terkadang jika keloid muncul dibagian yang terlihat, kita akan merasa agak malu sampai kesal dibuatnya.

Para ahli kesehatan sebenarnya tidak sepenuhnya memahami kenapa jaringan parut keloid ini bisa terjadi, namun bekas luka keloid tidaklah menular dan tidak akan menimbulkan resiko penyakit kanker.

Siapa saja yang bisa mengalami keloid ?


Bekas keloid bisa dialami oleh siapa saja, tetapi ada beberapa orang yang mungkin memiliki peluang lebih untuk mengalami bekas keloid. Biasanya orang yang memiliki kulit agak gelap atau kulit gelap dapat mudah terkena keloid dibandingkan dengan orang yang memiliki kulit biasa. Diperkirakan juga resiko terkena keloid bisa terjadi karena faktor keturunan keluarga.

Bekas keloid dapat terus tumbuh dan mengembang meskipun luka aslinya pun sangat kecil. Bekas lubang jerawat dan luka infeksi sangat mungkin bisa membentuk jaringan parut keloid.

Solusi 


Untuk menghilangkan keloid Anda bisa melakukannya melalui pengobatan yang tepat yaitu melalui Jelly Gamat Gold G.

Benarkah Jelly Gamat Gold G bisa menghilangkan keloid ? Sudah terbuktikah ????

Untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan diatas, sebaiknya Anda segera klik gambar dibawah ini :

obat salep keloid 

 

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog